WEBINAR Peluang & Tantangan Lembaga Pendidikan Islam dalam Persaingan Dunia Kerja pada Era Revolusi Peradaban 5.0

Poster Webinar

Perkembangan teknologi telah mendistrupsi seluruh sisi kehidupan manusia, termasuk di dalam urusan pendidikan. Teknologi telah merubah perilaku manusia, termasuk dalam belajar. Kondisi ini semakin terasa pada masa Pandemi Covid 19, dimana hampir 90% proses pendidikan dilaksanakan melalui platform digital.

Teknologi Informasi juga banyak mendistrupsi model-model pembelajaran yang diselenggarakan lembaga pendidikan, termasuk pendidikan Islam. Perubahan pola pendidikan ini mendorong para pendidik dan penyelenggara pendidikan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melayani stakeholdernya. Pendidikan berbasis teknologi telah menghadirkan pendidikan yang lebih efisien. Apakah pendidikan yang efisien ini juga berarti efektif?. Masih perlu pembuktian. Pendidikan bukan hanya sekedar transfer ilmu, tapi transformasi keilmuan. Banyak sisi-sisi yang perlu dihadirkan dalam proses pendidikan selain dari informasi, juga komunikasi, gestur, keteladaan, kehangatan komunikasi dan hal-hal lain yang tidak bisa dihadirkan oleh teknologi, tapi dihadirkan oleh sosok pendidik.

Namun tidak bisa dipungkiri, berkembangnya dunia teknologi, memberikan ruang yang terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin berbagi ilmu pengetahuan, termasuk pengetahuan agama. Banyak chanel-chanel yang menyuguhkan informasi keagamaan dengan banyak varian tema dan metode, dari yang paling halus sampai yang ekstrem, dari yang paling sederhana dan praktis sampai paling rumit dan filosofis. Filter kebenaran informasi keagamaan, tidak lagi pada institusi tapi pada individu-individu penerima informasi. Youtuber-youtuber dengan tema keagamaan bermunculan bak jamur dimusim penghujan. Fenomena ini disatu pihak menggembirakan karena gairah tholabul ilmi dan berbagi ilmu meningkat, namun dipihak lain menjadi tantangan bagi lembaga-lembaga keagamaan yang eksistensinya semakin terdistrupsi.

Lembaga pendidikan Islam sebagai sarana penanaman nilai-nilai ilahi kepada generasi penerus, kehadirannya sangat penting dan strategis dalam mengisi ruang-ruang bathin umat manusia, sehingga lahir generasi yang berkarakter dan berperadaban. Karenanya menjadi tantangan, bagaimana menarik atensi generasi muda kini ketika memasuki lembaga pendidikan keagamaan itu bukan hanya karena “kemestian” pilihan orang tuanya yang menginginkan anaknya sholeh, tapi bagaimana agar menjadi “pilihan sadar” yang terbaik agar generasi yang dilahirkan dapat berkompetisi secara global ditengah arus perkembangan teknologi yang cepat, tapi tetap berlandas pada moralitas ilahi.

Untuk mengikuti peluang dan tantangan lembaga pendidikan Islam dalam persaingan dunia kerja pada era revolusi peradaban 5.0 ini, maka mahasiswa Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Az-Zaytun Indonesia (IAI AL AZIS) yaitu Pendidikan Bahasa Arab (PBA) & Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) semester 4 angkatan 8, mengadakan kegiatan webinar integrasi mata kuliah filsafat pendidikan dan akhlak tasawuf yang diampu oleh ustadz Ali Aminullah, S.Ag., M.Pd.I., M.E., dosen IAI AL-AZIS, yang mana beliau sebagai pengantar diskusi pada webinar ini. Pemateri webinar kali ini yaitu Prof. Dr. Bahruddin M.Ag. Beliau merupakan Komite Penjamin Mutu Program Pasca Sarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Kegiatan webinar ini diadakan secara online melalui via Zoom Meeting pada Senin, 21 Juni 2022 dan dipandu oleh moderator yaitu Alisatus Sina Asshobri, C.NMC, mahasiswa IAI AL-AZIS. Kegiatan ini diisi dengan pembukaan, pengantar diskusi, penyampaian materi oleh pemateri, kemudian sesi tanya jawab. Pada sesi tanya jawab, para peserta aktif bertanya terkait materi yang telah disampaikan tadi, bahkan ada beberapa pertanyaan yang belum bisa terjawab karena keterbatasan waktu. Setelah sesi tanya jawab selesai, panitia memberikan reward kepada salah satu peserta yang bertanya yang memiliki pertanyaan terbaik.

Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama dan penutup. Alhamdulillah kegiatan webinar ini berlangsung dengan lancar dan efektif meskipun ada beberapa kendala dari panitia dalam kelangsungan pelaksanaan webinar. Semoga bisa menjadi pelajaran untuk kedepannya agar bisa lebih baik lagi.